Pupuk Urea
[(CO
(NH2)2] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia)
dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan
hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %.
Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang
merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak.
Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5-2,0 %.
Kandungan N yang tinggi pada Urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan
awal tanaman. (Ruskandi, 1996).
Pupuk SP 36 (Superphospat 36)
SP
36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang
ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 %
yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan
ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun
kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil,
lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah. (Hakim, dkk, 1986).
Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium)
Pupuk
NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari
dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3,
fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat
Nitrogen (pembawa nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah
keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.(Hardjowigeno,
1992).
Pupuk KCl (Kalium Klorida)
Pembuatan
pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian
diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk
menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis
pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya
kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah
sebagai aktivator berbagai enzim.
Kandungan utama
dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini
disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran,
pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya
mengandung K2O sampai 60 %. Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek
negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan
pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan
tanaman terhadap penyakit.
Kekurangan hara kalium
menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan
hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi
produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai
akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat
terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.
Pupuk Kompos
Kandungan
pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang
mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen,
fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan
pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk
kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas
dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan
memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk
menyuburkan tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar