Activator Kompos ( @ 250gr/ Pack ) Green Phoskko® ( GP-1) adalah
konsorsium mikroba unggulan berupa powder ( berisi bakteri
aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies
delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur
serta Cellulolytic Bacillus Sp) pengurai bahan organik ( limbah kota,
pertanian, peternakan dan lain-lainnya) . Bermanfaat untuk mempercepat
proses dekomposisi ( menghancurkan bahan organik) , menghilangkan bau
busuk dan menekan pertumbuhan ( antagonis) mikroba penyebab bau,
penyebab penyakit akar dan merugikan tanaman ( patogen) .Kandungan bakteri penghasil asam laktat ( Lactobacillus SP) sebagai
hasil penguraian gula dan karbohidrat lain yang bekerja sama dengan
bakteri fotosintesis dan ragi. Peran asam laktat inilah yang menjadi
bahan sterilisasi yang kuat dan menekan mikroorganisme berbahaya dan
menguraikan bahan organik dengan cepat. Sementara ragi/ yiest
memproduksi subatansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi.
Subtansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna dalam pertumbuhan
sel dan pembelahan akar, juga berperan dalam perkembangbiakan
mikroorganisme menguntungkan bagi Actinomycetes dan bakteri
Lactobacillus SP ( asam laktat) .Bakteri Actinimycetes merupakan mikroorganisme peralihan antara bakteri
dan jamur yang mengambil asam amino dan mengubahnya menjadi antibiotik
untukj mengendalikan patogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan
cara menghancurkan khitin yaitu zat essensial untuk pertumbuhannya.Kemampuan konsorsium mikroba Green Phoskko sebagaimana diatas adalah
menurunkan rasio C/ N dalam bahan sampah, yang awalnya tinggi ( > 50)
menjadi setara dengan angka C/ N tanah. Dengan rasio antara
karbohindrat dengan nitrogen rendah sebagaimana C/ N tanah ( < 20)
maka bahan sampah menjadi dapat diserap tanaman. Dalam dekomposisi
menggunakan mikroba, bakteri, fungi dan jamur yang terdapat dalam
aktivator Green Phoskko, dalam bahan sampah organik terjadi antara lain :
1) karbohidrat, selulosa, lemak, dan lilin menjadi CO2 dan air;
2) zat putih telur menjadi amonia, CO2 dan air;
3) peruraian senyawa organik menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman.
Kadar karbohidrat akan hilang atau turun dan sebaliknya senyawa N (
Nitrogen) yang larut ( amonia) meningkat. Atau C/ N rasio semakin rendah
dan stabil mendekati C/ N tanah.
Setiap 1 kg ( 4 Pack) Green Phoskko® Activator dapat digunakan untuk
tumpukan sampah sekitar 3 m3 atau setara dengan dosis 1 per ribu ( per
mil) dari berat 1 ton, Tatacara penggunaan aktivator dekomposer sampah
organik :
1. Larutkan atau campurkan 250 gr Green Phoskko® Activator dalam 10 –
20 ltr air, kemudian diaduk hingga merata ( bila tersedia tambahkan 250
gr dedak dan 100 gr gula pasir, 100 gram urea dan diaduk hingga merata) .
2. Diamkan sekitar 2 – 4 jam, dalam kurun waktu tersebut lakukan pengadukan 2 – 3 kali
3. Siramkan larutan tersebut pada tumpukan sampah secara merata. Bila
kelembaban sampah masih kurang, CIPRATI tumpukan SAMPAH tersebut dengan
air hingga mencapai kelembaban sekitar 60 - 65 % . Jumlah air yang
digunakan agar bahan sampah menjadi lembab ( kadar air 60 % ) agar
terjadinya proses dekomposisi secara sempurna. Mengukur kadar air dapat
digunakan cara antara lain dengan menggenggam bahan kompos setelah
diberi aktivator kemudian remas, jika sudah tidak menetes namun basah
itulah kondisi kelembaban 60 % .
4. Pertahankan proses pengkomposan secara aerob, dengan mengatur
sirkulasi udara atau suplai oksigen kepada tumpukan sampah agar terjaga
pada kisaran 30 sampai 50 derajat celcius ( hangat) . Pada suhu itulah
mikroba dalam aktivator akan terbangun dari dormannya dan bekerja
mengurai bahan sampah secara optimal. Kisaran suhu pada pengomposan open
windrows ( bedeng) dapat dilakukan dengan menggunakan pipa paralon atau
bambu ( diameter sekitar 7, 5 cm – 10 cm dan diberi lubang dengan
diameter 1 cm dalam bentuk spiral) , ditusukkan ke dalam tumpukan dengan
jarak sekitar 25 - 50 cm. Sementara media pengomposan modern dan
praktis adalah menggunakan Rotary Klin atau komposter BioPhosko lainnya,
5. Pada pengomposan bedeng agar tutup tumpukan sampah dengan terpal
atau plastik hitam untuk mengurangi penguapan dan pertahankan temperatur
60 – 65° C selama 2 – 3 hari. Selanjutnya lakukan pembalikan ( 5 – 7
hari sekali) dan atur kelembaban tumpukan sampah dengan menambahkan air
hingga kelembaban sekitar 60 – 65% ( bila diperlukan pada pembalikan
kedua gunakan Green Phoskko® Activator kembali ) .
6. Proses dekomposisi menggunakan model open windrows dilakukan sekitar
2 – 5 minggu; sementara jika menggunakan komposter Rotary Klin- dapat
membalikan material kompos dengan cara mengayuh, cukup 5 hari akan
terjadi proses dekomposisi.
Pemegang kebijakan dan proyek- yang berkaitan dengan kebersihan kota
atau pengelolaan sampah secara darurat, dapat mempertimbangkan
penggunaan activator Green Phoskko ini dengan cara melakukannya di
pusat-pusat sampah kota ( TPS di pasar, perumahan, sentra peternakan dan
lainnya) . Tanpa harus bermotif penjualan kembali hasil proses
pengomposannya ( non-komersial) , jika saja sampah sudah terdekomposisi
maka tidak berbau, berbagai kalangan akan memungutnya untuk digunakan
amilioran/ tanah gembur ( melakukan packing dan repacking untuk dijual
maupun ibu rumah tangga untuk tanaman hias dan bunga di pekarangan) .
Disamping aplikasi dalam penguraian sampah dan limbah organik,
aktivator Green Phoskko® [ GP-1] juga bermanfaat dalam menjaga sanitasi
kolam dan tambak. Penggunaan pada usaha ikan di kolam dan tambak, upaya
sanitasi dan penumbuhan plankton sebagai bahan pakan, dilakukan dengan
pembersihan air melalui dekomposisi oleh mikroba pengurai ini. Larutkan 2
sd 3 pack bagi keperluan 1 Ha, larutkan dalam 10 liter air kemudian
masukan kedalam kolam atau tambak. Pembersihan limbah dilakukan setiap 3
bulan sekali bergantung pada kondisi air input dan tingkat cemaran
kolam dan tambak.
Pemakaian larutan bakteri pengurai pada upaya pengurangan limbah di WC
dan septic tank, larutkan Green Phoskko® [ GP-1] bagi setiap 1 Pack @
250 gram bagi 1 m3 limbah. Bermanfaat sebagai penguras WC tanpa sedot,
mengatasi septic tank yang penuh dan berbau, menambah dan mengaktifkan
mikroorganisme di dalam septic tank sehingga mempercepat proses
penguraian kotoran ( tinja) atau feces menjadi gas asam organik dan
karbondioksida ( CO2) serta air ( H2O) . Konsorsium bakteri ini juga
mampu mengurai feces didalam septic tank ( menghilangkan bau) , membuka
pori-pori tanah yg tertutup oleh feces sehingga air dapat meresap ke
dalam tanah, menjaga kualitas ABT ( Air Bawah Tanah) karena yang
terserap oleh tanah nanti adalah air bebas dari kandungan bakteri yang
merugikan ( patogen) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar