JUMPA LAGI DI BLOG HTTP//JULISUMARTAWAN.BLOGSPOT.COM ,kali ini gw mau membahas bagaimana cara pembuatan kompos cair,, tolong disimak ya Sob,, :)
makasih,,
Pembuatan Kompos Cair
Selama
ini kompos banyak dikenal dalam bentuk padat. Kini ada kompos berbentuk
cair yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaanya.
Pembuatan pupuk kompos adalah pengolahan limbah paling populer, juga
paling mudah. Sisa-sisa sampah rumah tangga organik hampir semua dapat
dijadikan penyubur tanaman ini. Sederhananya, sampah di timbun dan di
balik-balik secara berkala, Lalu tinggal menunggu jadi. Berikut Cara
pembuatan pupuk Kompos Cair.
Pembuatan Pupuk Kompos Cair sangat sederahana. Pertam-tama siapkan alat dan bahan sebagai berikut :
* Sabut Kelapa ( 3 Bagian )
* Kotoran Kambing ( 1 Bagian )
* Air Tanah atau Sumur
* Golok
* Karung Plastik berpori-pori besar atau kasa nyamuk
* Ember dengan tutupnya
Cara Pembuatan :
1. Cacahlah sabut kelapa sampai menjadi potongan-potongan kecil,
dengan ukuran kira-kira 3 x 3 cm. Pencacahan tersebut dilakukan untuk
merangsang sabut untuk mengeluarkan lebih banyak lagi getah. Ini
ditandai dengan munculnya aroma khas kelapa dari cacahan serabut tadi.
2. Masukkan potongan serabut tadi ke dalam karung. Ikat bagian atas
karung. Langkah ini dilakukan karena sabut dan karung masih digunakan
untuk pembuatan pupuk kompos cair sekali lagi.
3. Rendamlah karung tersebut kedalam ember berisi air. Tingginya air
disesuaikan dengan banyaknya sabut. Usahakan semua bagian sabut terendam
air. Tambahkan kotoran kambing ke dalam ember.
4. Tutup rapat ember tersebut, dan diamkan selama seminggu. Pada umur dua minggu cairan kompos dalam ember dapat digunakan.
Kompos cair yang dihasilkan konsentrasinya masih tinggi. karena itu,
sebelum disiramkan ke tanaman, terlebih dulu kompos cair 1 bagian, dan
air 3-4 bagian. Pemakainya cukup satu kali seminggu, disiramkan langsung
ke media tanaman.
Sumber: http://smastpaulussurakarta.blogspot.com/2010/03/pembuatan-kompos-cair.html
Pembuatan Pupuk Bioorganik
Pupuk bioorganik adalah kompos hasil inokulasi bahan-bahan organik
dengan pembusukan (dkomposisi).cepat oleh penggunaan inokulasi mikroba
yang homogen.salah satu bahan organik yang bagus dan potensial dijadikan
pupuk bioorganik adalah debu sabut kelapa yang merupakan limbah
industri perkelapaan. cara membuatnya:
Perbandingan berat bahan debu sabut kelapa dengan kotoran hewan bisa,
1:1, 1:2, atau 2:1. Kotoran hewan bisa terdiri dari jenis hewan sesuai
ketersediaannya secara lokal. Di filipina mereka menggunakan gabungan
kotoran ayam dan babi dalam takaran yang sama. Sedangkan penggunaan
inokulan adalah 1% dari bahan yang diinokulasi. Tempat pengomposan yang
dinilai ideal adalah yang terlindung, drainasenya baik dan dekat dengan
sumber air. Kalau terpaksa bisa juga dilahan terbuka. Pengomposan
dimulai degan pengumpulan bahan debu sabut kelapa dan kotoran ternak
serta memebersihkannya dari benda-benda pengganggu sepeerti batu,
bahan-bahan plastik dan bahan lainnya yang tidak bisa membusuk secara
hayati.
Sepertiga dari debu sabut kelapa ditaburkan sebagai lapisan pertama
lalu diairi hingga kelembaban 60%, indikasi tingkat kelembaban demikian
ialah bila ditaruh ditelapak tangan dan digenggam, air tidak menetes
jatuh dengan bebas. Diatas lapisan pertama ini ditaburkan secara merata
inokulan sejumlah 0,5% dari yang disediakan.
Diatas lapisan yang sudah ada ditebarkan merata kotoran ayam yang disediakan, diairi lalu ditaburi pula dengan inokulan.
Diatas hasil langkah kedua dilakukan pengulangan langkah pertama dan
kedua, tetapi kotoran hewan yang digunakan adalah kotoran babi.
Abu sabut kelapa tersisa ditebarkan merata sebagai lapisan paling
atas tumpukan bahan yang akan dikomposkan. Lapisan terakhir ini tidak
diberi bahan inokulan karena berfungsi sebagai penyangga menahan bau
tumpukan dibawahnya.
Menumpuk tumpukan dengan lembaran plastik sehingga bisa menjaga
kelembaban dan mencegah air hujan tidak memasuki tumpukan bahan.
Tumpukan dibiarkan selama 4-7 hari.
Sesudah 4-7 hari tumpukan diaduk menyeluruh, kalau perlu sambil
diairi. Perlakukan seperti ini dilakukan sekali dalam satu minggu.
Setelah inokulasi selama 3-4 minggu adalah pemanenan. Kompos yang
dipanen adalah yang sudah matang yang ditandai warna coklat gelap
sehingga hitam, tidak berbau menyengat, suhu sama sekitar tingkat
kelembaban 35% atau lebih rendah. Lalu dilakukan pengayakan secara
manual atau dengan mesin.
Bahan hasil ayakan diinokulasi menggunakan 0,5% inkulasi tersisa, dibiarkan selama 3 hari ditempat terlindung.
Pupuk bioorganik yang diperoleh dikemas kedalam kantong-kantong
plastik ukuran 50 kg dan ditutup rapat, disimpan dalam ruangan yang
dengan landasan kayu,cegah kontak langsung dengan lantai beton. Tumpukan
jangan lebih dari 10 karung bertingkat. Penyimpanan dilingkungan kering
dan berareasi jangan lebih dari 6 bulan.
Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Diantaranya dalam 24
jam setelah penumpukan bahan untuk inokulas, suhu tumpukan harus
mencapai lebih dari 40
Pupuk bioorganik dinilai memenuhi standar mutu bila kandungan total
NPK mencapai 5-7% dengan N paling sedikit 1,5%, C Paling sedikit 10%,
bahan organik paling sedikit 10% dan pH antara netral dan alkali.
Aplikasinya paada tanaman berbuah seperti kelapa pada tahap awal adalah
2-6 kg/pohon dikombinasikan dengan pupuk anorganik sebanyak 50% dari
rekomendasi biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar